Allah SWT mengajarkan kita arti kehilangan.
Seperti rumput yang
tercerabut dari tanah, kemudian kembali tumbuh.
Itu rindu yang
berkecambah dari bibit kehilangan.
Kita diberi akal untuk memutuskan.
Jika cinta sudah merasuki jiwa, jalankan akalmu.
Maka cinta yang benar akan sejalan denganmu.
Konsep cinta itu seperti tumbuhan.
Ia akan subur bila disirami, dipupuk,
dan dijaga dari serangan gulma serta hama.
Lalu, ia tumbuh melahirkan
cinta yang baru.
Apa itu bukan cinta jika mengkuatirkan kondisinya?
Waktu bisa menyembuhkan hati yang luka tapi juga bisa menghancurkan hati yang utuh.
Bukan Karna Takut Akan Sebuah Kehilangan
Pada dasarnya berbeda.
Karena rasaku padamu tumbuh oleh rasa takut akan
kehilangan yang berlebihan.
Sedangkan rasaku padanya, tumbuh karena kami
tidak takut pada rasa kehilangan.
Kami menikmati kebersamaan yang ada
seolah nanti kami tidak merasakan kehilangan satu sama lain.
Bagaimanapun, jika aku membantunya untuk kembali berdiri, ini juga
merupakan proses yang sama untukku, berdiri pada kakiku sendiri.
Demi penguasa langit dan bumi sekaligus pencipta hal yang kuanggap remeh
namun justru membuatku lemah tanpa daya, cinta tidak pernah tahu
tujuan.
Dan Manusia-lah pengemudinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar